Follow us:-
  • By Syafnidawaty
  • 02 December 2020
  • No Comments

STARTUP

 

Pengertian Startup

Fenomena dari kemunculan berbagai jenis Startup saat ini membuat masyarakat awam familiar dengan istilah tersebut. Tapi kenyataannya, banyak orang yang kerap mengalami kesulitan membedakan antara Startup dengan bisnis online. Apalagi keduanya sama-sama menjalankan usahanya dengan memanfaatkan teknologi internet.

Apa itu Startup? Startup adalah sebuah kata serapan yang berasal dari Bahasa Inggris yakni start-up dan merujuk pada pengertian semua perusahaan yang belum lama beroperasi atau perusahaan rintisan. Startup (atau start-up) adalah sebuah perusahaan yang berjalan di bawah 5 tahun alias perusahaan yang baru saja dirintis. Untuk perusahaan ini sebagian besar adalah perusahaan yang memang baru didirikan dan juga ada di dalam fase pengembangan dan juga penelitian guna menemukan target pasar yang tepat serta mendapatkan keuntungan yang cukup besar.

Dengan kata lain Startup adalah perusahaan yang baru saja didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat.

Terkait keberadaannya, Startup kerap diasosiasikan dengan sosok entrepreneur. Lewat kreativitas yang dimiliki oleh entrepreneur yang menjadi pendirinya, Startup tersebut mampu menciptakan pangsa pasar tersendiri.

Saat ini, bagi kalangan digital di Indonesia kata Startup adalah sesuatu bisnis yang baru saja berdiri dan berkembang dengan didukung oleh layanan digital dan masih butuh banyak pendanaan untuk beroperasi dengan kelompok kerja yang minimalis. Di Indonesia sendiri saat ini sudah banyak bermunculan entrepreneur muda menciptakan bisnis Startup yang memiliki inovasi dan kreatifitas tanpa batas.

Jika kita mendengar kata Startup, hal yang pertama di dalam pikiran kita tentang Startup adalah Gojek, Bukalapak, Tokopedia, Traveloka dan lain sebagainya. Benar sekali, nama-nama tersebut adalah para pemain Startup di Indonesia.

Perusahaan Startup biasanya mengacu pada perusahaan-perusahaan yang layanan atau produknya berbasiskan teknologi. Perkembangan perusahaan rintisan di Indonesia memang cukup kencang dalam beberapa tahun belakangan ini. 

Karena pesatnya perkembangan Startup, seringkali menciptakan disrupsi ekonomi. Definisi mengenai apa itu Startup menjadi lebih luas, tidak hanya mencakup perusahaan yang baru berjalan. Istilah ini juga disematkan pada perusahaan yang menggunakan teknologi sebagai bisnis intinya. Tidak hanya itu, aktivitas bisnis yang dijalankan oleh perusahaan Startup mampu memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat.

Karena kemampuannya dalam menyelesaikan problem yang dihadapi masyarakat, Startup memiliki sifat disruptif. Dampaknya, Startup mampu menciptakan pangsa pasar baru dan bahkan menjadi lead market. Hal inilah yang dicapai oleh para Startup unicorn di Indonesia dan negara lain. Keberadaan para Startup tersebut juga mampu mendorong perekonomian masyarakat dan menciptakan peluang kerja baru yang diminati oleh generasi muda.

Sebuah usaha bisa disebut sebagai Startup kalau memiliki minimal 3 faktor yaitu:

  • pendiri atau founder
  • investor atau pemilik dana, 
  • produk atau layanan. 

Startup kemudian bisa menjadi kategori unicorn apabila nilai korporasinya sudah melebihi 1 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 14 triliun (kurs Rp 14.000). Startup belum tentu bisa berhasil bahkan menjadi unicorn tanpa investor yang disebut sebagai angel investor atau malaikat pemberi dana. Angel investor adalah pihak yang paling awal berinvestasi dan berani mengambil risiko terhadap konsep produk Startup dengan catatan saat investor lain belum berani melakukannya.

Sejarah Singkat Startup

Startup menjadi populer secara internasional pada masa bubble dot-com sekitar tahun 1998 hingga tahun 2000-an. Banyak perusahaan dot-com didirikan secara bersamaan pada periode tersebut, dikarenakan saat itu sedang gencarnya perusahaan perintis untuk membuka website pribadi demi memulai bisnisnya. 

Kejadian ini berdampak dengan semakin banyak orang yang mengenal internet sebagai ladang baru untuk memulai bisnisnya. Dan saat itulah Startup lahir dan berkembang. Sehingga kata Startup mengalami pergeseran makna dan arti, menjadi bisnis yang selalu identik dengan dunia digital, teknologi informasi dan aplikasi.

Pada dasarnya Startup bukanlah hal yang selalu identik dengan dunia digital. Seperti pada penjelasan di atas, Startup merupakan perusahaan baru yang sedang dikembangkan atau belum lama beroperasi atau biasa disebut sebagai perusahaan rintisan. 

Karakteristik Startup

  • Usia perusahaan. Startup merupakan bisnis baru berjalan berumur kurang dari 3 tahun atau baru dirintis.
  • Jumlah karyawan minimalis. Pada umumnya Startup memiliki jumlah karyawan yang sedikit kurang lebih 30 orang. Pegawai kurang dari 20 orang,
  • Sumber daya manusia multitasking. Meskipun berawal memiliki karyawan yang relatif sedikit namun karyawan memiliki talenta terbaik dan ahli yang berada di bidangnya masing-masing. 
  • Semangat kerja tinggi. Karyawan yang bekerja di Startup pada umumnya berasal dari kaum milenial yang berusia muda dan melek teknologi. Biasanya perusahaan ini didirikan oleh anak muda berkisar 20 sampai 35 tahun. 
  • Umumnya bergerak di bidang teknologi. Meski pengertian sesungguhnya sebuah Startup, namun tidak harus selalu di bidang teknologi. Seringkali kita temui beberapa Startup yang ada saat ini pasti memiliki di bidang teknologi.
  • Website menjadi sarana utama. Perusahaan Startup pastinya memiliki website pribadi untuk menjalankan segala pekerjaannya, yaitu untuk menawarkan dan mempromosikan produk yang dijual. Bisnis yang mereka jalankan meliputi jasa online yang pengoperasiannya menggunakan aplikasi pada yang selalu terhubung dengan website perusahaan itu sendiri.
  • Pendapatan kurang dari US$ 100.000 per tahun atau Rp 1,35 miliar per tahun
  • Konsumen Startup adalah prioritas. Target dari berdirinya sebuah Startup adalah untuk memperoleh konsumen sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu startup selalu menghadirkan inovasi-inovasi untuk memanjakan setiap konsumen yang dimilikinya.

 

Pendiri dan Pendanaan Startup

Saat ini diestimasikan terdapat 58 Startup yang telah memperoleh pendanaan seri-A. Secara total terdapat 103 pendiri dari 58 startup tersebut dan 50 diantaranya menjabat sebagai CEO (Chief Executive Officer) dan 11 sisanya menjabat sebagai CTO (Chief Technology Officer). Selain CEO dan CTO, ada juga yang memiliki jabatan ganda sebagai CMO, Head of Product, dan lainnya.

Ada beberapa jenis pendanaan yang bisa diperoleh oleh sebuah perusahaan Startup:

  • Bootstrapping

Mencari sendiri sumber pendanaannya melalui sumber daya yang mereka miliki baik melalui link atau kenalan yang dimiliki. Sampai menemukan investor yang tertarik mengucurkan uang untuk model bisnis yang dimiliki.

  • Seed Funding

Biasanya melakukan presentasi kepada perusahaan yang dirasa mampu memberikan pendanaan kepada Startup yang dimiliki untuk membuktikan bahwa ide bisnis dapat berjalan dengan baik sebelum memperoleh pendanaan lebih lanjut.

  • Seri-A, B, … Funding

Biasanya tahapan ini dimiliki oleh perusahaan yang sudah memiliki nama atau dikenal oleh banyak orang dan sudah siap menerima pendanaan dari Venture Capital. Perusahaan Startup menawarkan saham sebagai timbal balik dari pendanaan yang diperoleh dari Venture Capital.

Bagaimana Mendefinisikan Perusahaan Yang Disebut Startup?

Startup memiliki sifat yang disruptive alias ‘mengganggu’ di sebuah industri yang sudah ada. Contohnya saja di dunia transportasi di Indonesia. Sebelum kehadiran layanan transportasi online saat ini, salah satu para pemain di industri transportasi adalah Taksi Konvensional.

Contoh studi kasus: Jika saat ini ada yang mendirikan perusahaan taksi konvensional, apakah bisa disebut Startup?Jawabannya tidak, jika mengartikan definisi startup saat ini. Kenapa tidak disebut Startup? Karena tidak menerapkan inovasi teknologi untuk menjalankan core business nya alias masih dengan cara konvensional. Walaupun perusahaan taksi konvensional tersebut berumur dibawah 5 tahun.

Akan tetapi berbeda dengan perusahaan taksi online. Mereka disebut sebagai Startup karena menggunakan inovasi teknologi untuk menjalankan core business mereka. Dan mereka pun bersifat disruptive! Dapat dilihat dari antusias masyarakat yang semakin mengandalkan transportasi online daripada taksi konvensional.

Perbedaan Startup & Online Shop/Bisnis Online

Karena euforia Startup yang begitu besar, banyak yang mengartikan & mendefinisikan sebuah online shop atau bisnis online alias serba ‘.com’ dapat dikatakan sebagai Startup. Namun pada kenyataan hal tersebut salah karena Startup & online shop sangatlah berbeda.

Ketika menyandingkan antara Startup dengan bisnis online, mungkin terlihat mirip karena sama-sama menggunakan teknologi internet. Tapi kalau diperhatikan lebih cermat lagi kita bisa mengetahui perbedaan antara keduanya.

Pendiri Paypal Peter Thiel memberi penjelasan yang cukup mudah mengenai apa itu Startup sehingga membuat siapapun bisa membedakannya dengan bisnis online. Thiel mengungkapkan kalau Startup adalah perusahaan yang mendorong upaya inovasi vertikal, bukan inovasi horizontal. Apa itu inovasi vertikal? Inovasi ini adalah jenis inovasi yang dilakukan lewat penciptaan teknologi yang belum ada. Sementara itu, inovasi horizontal merupakan upaya untuk mendatangkan teknologi ke daerah yang belum mengetahui atau menggunakan teknologi tersebut.

Dari penjelasan tersebut ditarik kesimpulan bahwa bisnis online bukanlah sebuah Startup. Apalagi, teknologi yang digunakan oleh para pebisnis online bukanlah teknologi baru. Pebisnis online hanya melakukan upaya inovasi horizontal dengan memanfaatkan internet sebagai upaya pemasaran produk.

Ciri-ciri dari perusahaan baru yang bisa disebut sebagai perusahaan startup antara lain:

  • Memiliki ide yang sangat inovatif & disruptive.

Startup memiliki ciri utama berupa inovasi yang terus berjalan. Inovasi menjadi faktor penting agar perusahaan Startup mampu bertahan dan bisa membantu menyelesaikan permasalahan para pengguna layanannya.

  • Memiliki mobile application untuk mendukung core business-nya.

Setiap Startup selalu memiliki aplikasi mobile. Upaya ini adalah cara yang dilakukan oleh Startup untuk bisa lebih dekat dengan para penggunanya. Dengan begitu, mereka bisa dengan lebih mudah menyelesaikan permasalahan yang tengah dihadapi masyarakat.

  • Sedang menjalani program-program dari investor, seperti akselerator atau inkubasi.
  • Memiliki growth bisnis yang sangat cepat dibanding perusahaan-perusahaan lainnya.

Ciri perusahaan Startup juga bisa diketahui dari tingkat perkembangannya atau growth. Startup cenderung menitikberatkan growth dibandingkan profit. Dalam upaya peningkatan growth tersebut, Startup kerap menjalani program yang diadakan oleh investor, seperti inkubasi serta akselerator.

  • Masuk ulasan di media-media yang memang khusus mengulas Startup.
  • Masuk jangkauan radar investor.

Dari mana Startup memperoleh uang untuk menjalankan operasionalnya? Dari para investor. Upaya meningkatkan growth merupakan cara agar perusahaan Startup dinilai positif oleh para investor. Startup dengan growth yang positif, memiliki risiko kegagalan yang lebih rendah dibandingkan Startup lain. Oleh karena itu, para investor kerap memilih untuk menyuntikkan dananya kepada Startup potensial tersebut.

 

Perkembangan Startup Di Indonesia

Di Indonesia, perkembangan Startup juga cukup pesat. Setiap tahun atau bahkan setiap bulan juga akan selalu ada founder baru atau pemilik dari bisnis Startup baru yang muncul dengan menawarkan produknya. 

Adanya internet bisa digunakan untuk mendirikan bisnis Startup. Bahkan, ada sebuah riset yang mengatakan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai lebih dari 70 juta orang di tahun 2013. Dengan begitu, bisa dibayangkan jumlah pengguna internet di tahun 2020 ini. Selain itu, daya konsumtif masyarakat di Indonesia juga menjadi faktor banyaknya Startup bermunculan.

Di Indonesia, industri digital dapat dikelompokkan dalam tiga kategori Startup, yaitu:

  • Startup aplikasi pendidikan, 
  • Startup perdagangan seperti informasi dan e-commerce
  • Startup pencipta game.

Untuk jenis Startup game dan juga aplikasi pendidikan mempunyai pasaran yang paling potensial dan juga lebih terbuka di Indonesia. Sebab, proses untuk membuat permainan dan juga aplikasi untuk edukasi cukup mudah. Bahkan perkembangan teknologi smartphone dan media sosial sekarang ini juga membuat perkembangan permainan digital semakin besar.

Sedangkan jika membuat startup e-commerce atau informasi, tantangan di Indonesia sendiri juga masih besar karena penggunaan kartu kredit di Indonesia tidak terlalu banyak. Bahkan hanya orang-orang tertentu saja yang menggunakan kartu kredit. Akan tetapi, berita atau informasi dengan beragam tema akan berkembang lebih pesat.

Perusahaan Startup di Indonesia

Di Indonesia, ada beberapa bisnis Startup yang cukup populer di kalangan masyarakat, seperti  Bukalapak, Gojek, Tiket.com, dan beberapa Startup lainnya. Bukalapak yang kini menjadi salah satu situs jual beli paling besar di Indonesia didirikan oleh Achmad Zaky dari Sragen Jawa Timur.

Fitur yang membuat Startup ini digemari adalah sistem pembayaran yang aman, sebab uang pembayaran tidak langsung diterima penjual, melainkan ditampung dulu oleh perusahaan Startup sampai pembeli menerima barang tersebut. Hal itu hampir sama dengan marketplace lainnya sekarang ini, seperti Shopee.

Selain itu, ada juga Gojek dan Grab. Gojek dan Grab pertumbuhannya paling cepat diantara Startup lainnya di Indonesia. Bahkan Gojek dan Grab sangat terkenal, kedua jenis Startup tersebut bergerak dalam bidang transportasi dan juga jasa untuk kurir.

Startup berikutnya adalah tiket.com dan traveloka. Startup ini memberikan jasa pembelian dan juga pemesanan tiket online dan mudah. 

Bisnis Startup di Indonesia mengalami banyak perkembangan sangat pesat. Kita dapat menjumpai banyak sekali Startup di Indonesia yang bisa memudahkan kita. Bisnis Startup adalah bisnis yang bisa memberikan semua orang keuntungan dan kemudahan.

Sejumlah Startup di Indonesia sudah melampaui angka unicorn, bahkan sebagian sudah bisa dikatakan masuk sebagai decacorn. Startup-startup tersebut antara lain Gojek, Tokopedia, OVO, Bukalapak, Traveloka, dan Shopee. Bidang yang digeluti oleh Startup tersebut pun bervariasi, mulai dari keuangan, pemasaran, pelayanan, ritel, sampai video games. Jumlah ini bisa saja bertambah seiring dengan perkembangan teknologi yang ada.

 

Sumber:

  1. https://www.liputan6.com/tekno/read/3867489/pengertian-startup-adalah-sejarah-singkat-dan-karakteristiknya
  2. https://cohive.space/blogs/apa-itu-startup-apa-bedanya-dengan-online-shop-bisnis-online-cohive/
  3. https://www.jurnal.id/id/blog/mengenal-bisnis-startup-peluang-dan-tips-untuk-memulainya/
  4. https://idcloudhost.com/mengenal-apa-itu-startup-pengertian-dan-perkembangan-bisnis-startup-di-indonesia/
  5. https://id.techinasia.com/talk/apa-itu-bisnis-startup-dan-bagaimana-perkembangannya
  6. https://money.kompas.com/read/2020/10/21/093719826/apa-itu-startup-dan-perbedaanya-dengan-perusahaan-konvensional?page=all
  7. https://bootup.ai/blog/pengertian-bisnis-startup-adalah-dan-perkembangannya/
  8. https://www.finansialku.com/startup-adalah/
  9. https://voffice.co.id/jakarta-virtual-office/business-tips/mengenal-lebih-jauh-apa-itu-startup-dan-perbedaannya-dibandingkan-bisnis-online/

Leave a Reply